1976: Buon Compleanno Alessandro Nesta

Metrotvnews.com, Jakarta: Pada hari ini 41 tahun yang lalu atau tepatnya pada 19 Maret 1976 lahir seorang bek tangguh di Italia, Alessandro Nesta. Ia dianggap sebagai salah satu bek yang merepresentasikan catenaccio modern.

Catenaccio atau sistem pertahanan gerendel milik Italia memang mendunia. Pada era 1990-an dan 2000-an, Nesta dianggap sebagai salah satu bek yang tetap bisa memerankan catenaccio tapi dengan cara lebih modern.

BACA: Inter Milan Tertahan di Markas Torino

Nesta mengawali karier di Lazio pada 1985 lewat jalur akademi klub. Pada 1993, ia mendapat kontrak profesional pertamanya dan mulai menjadi andalan di lini belakang klub ibu kota Italia itu pada musim 1995--1996.

Pada 1997 atau saat usianya masih 21 tahun ia didapuk menjadi kapten Lazio dan membawa timnya menjuarai Coppa Italia dan Piala Super Italia pada 1998. Ia kemudian menjadi aktor utama saat timnya meraih double winners yakni Scudetto dan Coppa Italia pada musim 1999--2000.

Pada musim panas 2002, ia pindah ke AC Milan. Saat itu, kepindahannya ke San Siro membuat banyak orang kaget karena ia memecahkan rekor transfer seorang bek pada saat itu. Ia pindah dengan mahar 31 juta euro dan itu termasuk mahal pada zamannya.

Bersama Milan ia menikmati dua gelar Scudetto, satu Coppa Italia, dua gelar Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Antarklub.

10 musim membela Milan, Nesta kemudian memutuskan hijrah ke klub MLS Montreal Impact. Ia hanya semusim bersama Montreal Impact dan kemudian memutuskan pensiun. Selepas itu, ia kembali dari pensiun untuk bermain bersama klub Indian Super League, Chennaiyin FC, pada 2014 dan Chennaiyin menjadi klub terakhirnya.

Kecemerlangan Nesta tak hanya di level klub. Bek kelahiran Roma ini juga menjadi langganan tim nasional Italia sejak 1996 sampai 2006. Ia menjadi salah satu penggawan yang merasakan gelar Piala Dunia 2006.

BACA: Tundukkan Stoke, Chelsea Pastikan Unggul 13 Poin di Puncak Klasemen

Semasa berkarier, Nesta bukan sembarang bek. Ia memang terlihat seperti bek Italia kebanyakan, yakni menganut sistem catenaccio. Akan tetapi, ia bertipe modern. Ia tak segan menjadi orang pertama yang membangun serangan. Menggiring bola melawati lawan dan memberikan umpan yang bisa dijadikan gol oleh rekan setimnya.

 


(KRS)