Metrotvnews.com, Los Angeles: Apple mencuri perhatian para musisi dengan proyek terbarunya, Apple Music.
Layanan streaming musik yang menghadirkan berbagai fitur unggulan seperti siaran radio dari DJ dan musisi ternama itu langsung menuai kontroversi. Ada musisi yang memuji. Tak sedikit pula yang mencaci.
Jika beberapa waktu lalu, Taylor Swift terang-terangan memprotes sistem berlangganan gratis pada tiga bulan pertama bagi pengguna Apple Music, hal berbeda diungkapkan drummer Metallica, Lars Ulrich.
"Anda tidak perlu selalu mengatakan 'ya' pada (kesempatan bisnis) yang datang kepada Anda. Jelas, dalam kasus Apple, mereka merk yang besar dan perusahaan yang besar lebih dari yang lain dan dijalankan oleh orang-orang cerdas. Jadi, kami menyebut (Apple Music) tanpa pikir panjang. Saya punya 37 produk Apple, itu baru saya saja. Belum keluarga saya. Jadi, cukup mudah bagi saya (untuk memutuskan kerja sama dengan Apple)," kata Ulrich saat ditemui di Cannes Lions Festival, Senin 22 Juni.
Opini Ulrich akan perusahaan-perusahaan penyedia layanan streaming musik terdengar sangat ramah. Pendapatnya jauh dari kesan apatis seperti yang diungkapkan Taylor Swift.
Bahkan, dilansir NME, Kamis (25/6/2015), Ulrich mengaku ikut merasakan manfaat dari kehadiran aplikasi mendengarkan musik yang disebut sebagai alternatif terbaik itu.
"Kami sudah menjalin hubungan dengan Daniel Ek (CEO Spotify) dan Spotify dalam beberapa tahun. Itu sangat bermanfaat. Dia pria yang cerdas dan membuat musik kami terdengar, kami mencoba menyelaraskan diri dengan orang-orang cerdas. Anda bisa menilai perusahaan dari orang-orang yang menjalankan perusahaan itu. Dengan Daniel, dia sangat bergairah soal musik, sehingga Anda akan merasa aman bersamanya. Sama seperti Eddy Cue dan orang-orang yang menjalankan proyek musik di Apple, dia sangat bergairah soal artis dan musik, sehingga Anda merasa akan ada hubungan yang aman saat bersama mereka," lanjut drummer 51 tahun itu.
Dalam dua tahun terakhir, layanan streaming musik tengah menjadi topik hangat. Dalam dua bulan terakhir, topik itu semakin panas dengan kehadiran dua penyedia layanan streaming musik yang baru, Tidal dan Apple Music.
Opini Ulrich ini sekaligus memberikan perspektif baru bahwa tidak semua musisi merasa dirugikan dari kehadiran model ekosistem musik yang baru.
(ROS)
Jika terus dibiarkan, kelelahan yang tak tertangani dengan baik dapat mengganggu produktivitas dan m…
Videonya, yang direkam sendiri oleh Kim, beredar di media sosial dan viral dalam waktu singkat. Dari sekian tanggapan, ada yang be…
Grup vokal asal Irlandia itu kini tengah dalam perjalan The Twenty Tour yang menjadi selebrasi mereka bermusik selama 20 tah…
Eks vokalis Jikustik, Pongki Barata mengeluarkan unek-unek yang menjadi alasan hengkang dari Jikustik.…
Johny menyebut bahwa PAPPRI punya materi usulan yang mereka anggap penting untuk diatur dalam undang-undang tentang musik, tetapi …
Menurut Anang, dia mengundurkan diri dari jabatan LSPMI demi menyudahi prasangka tersebut. Surat pengunduran diri sedang diproses …
Menjawab kerinduan para Mahapatih, Badai dan Sammy Simorangkir kembali bersenyawa dengan Kerispatih.…
Setelah didalami sejumlah pihak, termasuk Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan (KNTL RUUP), ternyata sebagian besar pasal bermasa…
RUU Permusikan membuat sejumlah musisi terbagi menjadi beberapa kubu. Ada yang menginginkan penghapusan aturan untuk musisi dan ad…
Sejak dibentuk resmi pada 2 Februari 2019, Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan (KNTL RUUP) telah ditawari diskusi oleh sejumlah …
Dia keberatan dengan sejumlah pasal, termasuk Pasal 5 dan Pasal 50, tetapi berharap pembahasan RUU ini tetap dilanjutkan. …
Phnom Penh: Timnas Indonesia U-22 akan berhadapan kontra Myanmar dalam pertandingan perdana di …