- UNION BERLIN PERPANJANG KONTRAK CHRISTOPHER TRIMMEL HINGGA 2024
- NAPOLI KOKOHKAN POSISI DI PUNCAK KLASEMEN SERIE A USAI KALAHKAN SAMPDORIA
- KPK PERTIMBANGKAN STATUS PENCEGAHAN UNTUK DITO MAHENDRA
- KEPOLISIAN JERMAN TANGKAP PRIA IRAN YANG DIDUGA RENCANAKAN SERANGAN BERBAHAYA
- RUSIA KLAIM BUNUH 600 TENTARA UKRAINA DALAM SERANGAN RUDAL KE SEBUAH BARAK DI KYIV
- MANCHESTER CITY SINGKIRKAN CHELSEA DARI PIALA FA
- KPK ENDUS POTENSI MARK UP DALAM PEMBIAYAAN HAJI
- JOE BIDEN KECAM PENYERBUAN MASSA BOLSONARO KE GEDUNG KONGRES BRASIL
- MIGRANT WATCH HARAPKAN PERTEMUAN JOKOWI-ANWAR IBRAHIM DAPAT MENYELESAIKAN MASALAH PUNGLI KE PMI
- PRESIDEN JOKOWI SAMBUT KUNJUNGAN PM MALAYSIA ANWAR IBRAHIM DI ISTANA BOGOR
Polda Metro Jaya Ungkit Kasus KDRT Bripka Madih, Pakar: Itu Serangan Balik?
Primetime News • 27 minutes agoStaf Asa Indonesia Institute, sekaligus Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri ada tiga persoalan yang harus menjadi perhatian dan harus diselesaikan secara profesional dalam kasus polisi peras polisi. Pertama soal tanah, kedua soal pernyataan Bripka Madih yang mengaku diperas oleh oknum polisi, dan ketiga munculnya narasi Bripka Madih pernah melakukan tindak KDRT.
Menurut Reza, munculnya narasi negatif yang dikeluarkan Polda Metro Jaya memunculkan spekulasi bahwa narasi tersebut merupakan serangan balik kepada Bripka Madih.
"Munculnya berita negatif yang secara tiba-tiba ada pada kasus Bripka Madih memunculkan spekulasi, apakah ini merupakan serangan balik dari otoritas mereka bekerja, yang tidak senang dengan adanya informasi negatif (Whistleblowing) yang diungkapkan personel mereka sendiri?," ujar Reza dalam Primetime News, Metro TV, Minggu (5/2/2023).
Sebelumnya, seorang anggota Provost Polsek Jatinegara, Bripka Madih viral di media sosial. Ia mengaku diperas oleh polisi atas laporan sengketa tanah orang tuanya.
Dalam video yang beredar di media sosial, Madih yang memakai seragam polisi kecewa karena sebagai personel Polda Metro Jaya dirinya justru dimintai uang untuk mengurus kasus sengketa tanah.