Kondisi RO, gadis di bawah umur korban pemerkosaan oleh 11 pria dewasa yang tengah dirawat di RSUD Undata, Palu, Sulawesi Tengah, terus membaik. Tenaga ahli pendamping hukum UPTD PPA Sulteng, Salma Masri, mengatakan sakit di bagian perut yang dialami korban sudah tidak separah sebelumnya.
"Korban sudah tidak setiap saat perutnya sakit. Jadi, dari sisi kesehatan, korban sudah mengalami perubahan yang cukup baik," kata Salma di Metro Hari Ini Metro TV, Minggu (4/6/2023).
Meski kondisi membaik, rencana pengangkatan rahim korban tetap bisa dilakukan. Tindakan pengangkatan rahim korban yang terluka akibat pemerkosaan oleh 11 tersangka termasuk Ipda MKS tergantung hasil pemeriksaan dokter.
"Belum pasti juga ya (tidak diangkat) karena korban akan menjalani kembali pemeriksaan. Kemungkinan besok pemeriksaan keseluruhan untuk memastikan apakah dioperasi atau tidak," jelasnya.
Salma mengatakan orang tua korban sempat ditawarkan dan didesak berdamai oleh beberapa keluarga pelaku setelah kasus dilaporkan ke polisi. Salah satu pelaku bahkan mencoba mengirim pesan ancaman ke anggota keluarga korban.
"Ada salah satu pelaku yang mencoba mengirim pesan di medsos ke anggota keluarga korban dan ada pengancaman di sana bahwa mereka akan melakukan sesuatu ketika korban kembali ke Poso," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya akan berdiskusi dan menyampaikan ancaman itu ke LPSK untuk memberikan keamanan ke keluarga korban. Ia juga berterima kasih dan mengapresiasi kerja penyidik karena mengusut kasus ini dengan menetapkan 11 tersangka.
Adapun 11 tersangka dalam kasus pencabulan anak di bawah umur ini ialah HR (43) kepala desa di Parigi Moutong, ARH (40) guru SD di Desa Sausu, AK (47), AR (26), MT (36) FN (22) K (32) AW, AS, AK, dan Ipda MKS.