- TANAMAN SORGUM PROGRAM JOKOWI MULAI DIPANEN DI LOMBOK TENGAH NTB
- WAPRES PASTIKAN INDONESIA SEGERA KIRIM BANTUAN KEMANUSIAAN GEMPA TURKI
- KBRI ANKARA AKAN EVAKUASI 104 WNI TERDAMPAK GEMPA TURKI DI LIMA LOKASI
- TPNPB-OPM MENGAKU BERTANGGUNG JAWAB ATAS PEMBAKARAN PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA
- TPNPB-OPM MENGAKU SANDERA PILOT SUSI AIR KAPTEN PHILIPS ASAL SELANDIA BARU
- KEMENDAGRI DORONG PEMKOT SORONG GENJOT REALISASI APBD SEJAK AWAL TAHUN
- POLRI: PESAWAT SUSI AIR DI NDUGA DIBAKAR KKB PIMPINAN EGIANNUS KOGOYA
- POLRI PREDIKSI BERITA HOAKS DAN POLITIK IDENTITAS MENINGKAT JELANG PEMILU 2024
- PRESIDEN YAKIN PENURUNAN INDEKS PERSEPSI KORUPSI TIDAK PENGARUHI INVESTOR
- KAPOLRI: TIM GABUNGAN TERUS MENCARI PILOT DAN PENUMPANG SUSI AIR DI NDUGA PAPUA
Kuasa Hukum SAH: Kami Membutukan Keujuran dari Pihak Sekolah dan Camat
Nasional • 6 hours agoMengenai perkembangan kasus siswi SD (SAH) di Gresik yang buta akibat ditusuk oleh teman sekolahnya, Kuasa hukum keluarga SAH, Abdul Malik mengatakan bahwa pihaknya hanya memerlukan kejujuran dari pihak sekolah dan camat Menganti.
"Saya minta kejujuran di dalam kasus ini. Kejujuran ini kan tidak didapat oleh klien kami dari kepala sekolah, apalagi camat yang kita permasalahkan ini." ucap Kuasa hukum keluarga SAH, Abdul Malik.
Abdul Malik juga menyampaikan dirinya bingung mengapa camat Menganti mengetahui informasi dari rumah sakit mengenai kondisi SAH dan memanggil ayah SAH untuk mengintimidasi.
"Ini yang kita tanyakan gini, kok aneh ya hasil dari pada rumah sakit kok camat sudah tahu. Mengintimidasi (ayah SAH) karena informasinya, kalo kamu akan dipecat, kalau kamu akan dihukum dua tahun." jelas Abdul Malik.
Di waktu yang berbeda, Camat Manganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur membantah mengintimidasi ayah SAH siswi SD yang diduga mengalami kebutaan usai matanya ditusuk oleh teman sekolahnya.
Hendriawan Susilo mengaku dirinya memanggil Samsul Arif ayah korban SAH, namun hanya sebatas memberikan nasihat agar dirinya tidak terjerat masalah lain yang berkepanjangan.
Sebelumnya, Penyidik Satreskrim Polres Gresik, Jawa Timur, mengungkap tidak ada satupun saksi yang diperiksa mengetahui dugaan kekerasan di sekolah yang menimpa sah, siswi kelas 2 SDN 236 Gresik yang diduga dicolok matanya hingga buta. Selain tidak ada saksi yang melihat, 6 kamera CCTV yang dipasang di sekolah juga tidak merekam waktu kejadian, karena sejak Juni 2023 CCTV sekolah mati.